Aku ingin memaknaimu dengan cinta dan airmata
Aku ingin melukiskanmu seperti detakku
Aku ingin mengukirmu dan memahatmu di kian hatiku
Tapi semua hanya hampa sia belaka
Tak satupun yang dapat menggapaimu
Pada binarnya lilin kubayangkan ketenangan dalam kekhusukan
Disitulah hati ku mulai terdampar 
Hingga sang surya lelah menunggumu
Aku tetap memaknai dan melukismu
Dan selalu begitu, lalu terselip pada harapku
Tuk menafsirkanmu lewat bunga yang ku tanam sendiri
Agar aku dapat mengenangmu
Kutafsirkan segala bak teratai
Sebab mawar bukan dirimu 
Aku yakin engkau masih di situ
Tetap pada pijakmu
Mungkin berulangkali 
Hmm,
Aku bak akar teratai 
Yang tak bisa memandang bunganya 
Walau satu tubuh
Bagaimana aku bisa mengapaimu
 
No comments :
Post a Comment